PANCASILA,
FAILED-STATE, RADICAL BEHAVIORAL CHANGES
h INDONESIA, A FAILED STATE?
q Tindak kekerasan (Violence) menjadi pemandangan sehari-hari. Tiada hari tanpa
kekerasan/violence; lihat televise!
q Gusur lahan/rumah, demo mahasiswa, protes Pilkada, perkelahian
antar pelajar, tuntutan kenaikan upah buruh, pertandingan sepakbola, dll,
Sering diwarnai tindak kekerasan, tetesan darah dan korban tewas.
q Kerumunan massa kerap mengacung-acungkan pedang,
golok, celurit, pisau….Persis seperti “suku” di Afrika hendak berperang.
q Pada era Soeharto, tidak ada orang berani bakar
gereja. Tapi, sejak tahun 2000, puluhan gereja dibakar atau dirusak. Pemerintah
sama sekali tidak berdaya mencegahnya.
q Terakhir (27/4/2010) Wisma BPK Penabur di Cisarua
yang baru dibangun, dibakar hingga luluh lantak. Selama 2 jam, massa leluasa
membakar 7 gedung. Mobil, dan peralatan lain. Nyaris tidak ada Polisi di
tempat.
q Sebuah harian di Jakarta menulis Polisi sengaja
membiarkan massa bebas membakar Wisma Penabur sebab takut bentrok ala Tanjung
Priuk terulang kembali.
q Dewasa ini ada cukup banyak LASKAR. Setiap saat
mereka bisa bertindak brutal terhadap sasarannya. Mereka membawa berbagai
senjata tajam mengerikan. Polisi pun TAKUT.
q Dibawah permukaan bumi kita seperti mendidih, panas
sekali. Setiap saat kerusuhan bisa meledak, diluar prediksi atau dugaan siapa
pun.
q Korupsi terjadi dimana-mana.
q Anggodo, Gayus, Sjahril Johan, Susno, dll, nama-nama
ini memperlihatkan gurita korupsi memang sudah sampai pada tahan MENGERIKAN.
q Satgas Anti-Mafia Hukum hendak membongkar. But where
is the limit? Kalau dikuak terus 80% birokrat dan petinggi kita bisa masuk
Bui…Siapa yang bersih di Republik ini?
h NEGARA YANG
GAGAL, APA?
q A state could be said “succeed” if it maintains, in
the words of Max Weber, a monopoly on the legitimate use of physical
force within its borders. When this is broken (trough the dominant presence
of warlords, paramilitary groups, or terrorism), the very existence of
the state becomes dubious, and the state becomes a failed state.
q Banyak laskar bersenjata, tapi pemerintah kita tidak
berani melarang dan membubarkannya.
h A FAILED STATE,
OR CRISIS STATE?
q A crisis state is a state under acute stress, where
reigning institutions face serious contestation and are potentially unable to
manage conflict and shocks. (This is a dager of state collapse).
q Indonesia = a crisis state, might not be a failed
state, But we are heading to a dangerous path, a path to crisis state.
This is Cilture!
KENAPA BRUTAL
DAN SADIS?
KENAPA ORANG
INDONESIA TERKESAN TIDAK LAGI RAMAH DAN SANTUN?
ITULAH BUDAYA
KITA SEKARANG!
-
Kebudayaan
adalah seluruh pengejawantahan pikiran dan perasaan yang tumbuh dari budi
nurani manusia sebagai makhluk sosial, baik yang bersifat tangible maupun intangible.
Kebudayaan merupakan tanggapan dan interaksi terhadap hal – hal yang ada di
lingkungan Kita (Soenarto, 2003:60)
-
Perilaku
(behavior) individu secara kolektif mencerminkan budaya suatu bangsa.
-
Jika pejabat
kita yang bermasalah hukum tidak sudi untuk mengundurkan diri, itu mencerminkan
orang kita memang Tidak Punya Rasa Malu.
-
Jika para
pejabat suka pamer harta (rumah, mobil mewah, perhiasan), itu mencerminkan
budaya korup sudah merata (widespread) dikalangan birokrat.
-
Budaya orang
Indonesia sekarang (dari sisi negatif) :
a. Korup
b. Materi
sebagai tolak ukur harga diri
c. Konsumerisme
d. Boros, suka
pamer harta
e. Serba instant
(Ijazah Doktor dan kepangkatan Profesor pun hasil dari plagiat)
f. Malas, tidak
mau kerja keras seperti orang Korea, Chinna, dan Jepang.
q Lawless, yang berlaku sekarang Jungle law.
q Penuh prasangka buruk
q Mau menang sendiri
q Cemburu iri hati
q Tidak punya rasa malu
KEBUDAYAAN DAN PANCASILA
q Terjadi perubahan budaya yang radikal sejak era
reformasi, sehingga terjadi radical behavioral changes.
q Kenapa? Apa kaitannya dengan Pancasila?
q Sistem teori jawabannya!
PANCASILA
DIPENDAM
q Sejak era reformasi, bangsa Indonesia hidup dalam
situasi anomali. Sistem nilai resmi, Yaitu PANCASILA, de facto, sudah MATI.
Namun penggantinya sistem nilai yang baru belum diformalkan.
q LIBERALISME dan KAPITALISME adalah pengganti
PANCASILA, tapi masih banyak pihak yang menolaknya.
BANGSA YANG
LUNGLAI-GALAU
-
Bangsa
memerlukan ideologi, ideologi yang asli digali dari buminya.
-
Bangsa tanpa ideologi
menjadi lunglai-galau, tidak ada pegangan, sehingga mudah disetir pihak luar.
Di dalam pun kita sering gontok-gontokan. Konflik horizontal dan vertical kian
runcing, semata-mata karena kita hidup tanpa ideologi
-
Ingat Sejarah
Runtuhnya Sriwijaya dan Majapahit kembali.
AMANDEMEN UUD 1945 sebagai BIANG KELADI
-
UUD 1945
mengalami 4 X amandemen, dari 1999 s/d 2002.
-
Dengan UUD 1945
“baru” (UUD 2002, kata kelompok alm. Prof. Usep Ranawijaya, S.H.). Sistem
politik dan sistem ekonomi mengalami perubahan radikal.
PERUBAHAN SISTEM
POLITIK
-
Sistem
quasi-perlementer yang menempatkan DPR lebih kuat dari pemerintah.
-
Tidak ada
lembaga tertinggi negara.
-
Weak central
government and strong regional government (otonomi daerah)
-
Pemilu lewat
lembaga perwakilan menjadi pemilu one-man-one-vote.
-
“Nyontek” sistem
pemerintahan Amerika Serikat.
PERUBAHAN SISTEM EKONOMI
-
Sistem ekonomi
neo-lib, Kapitalisme murni : free market economy.
-
Peren pemerintah
terus berkurang, peran swasta terus meningkat.
-
Dalam persaingan
liberal itu, yang kuat tambah kuat, yang kurang modal satu per satu mati
digilas.
-
Terlalu
asing-oriented. Asing kini menguasai Rp. 130 triliun lebih dalam bentuk SUN,
SBI, dll.
-
Regime utang!
-
Tidak banyak
orang yang menyadari pemerintah sekarang SANGAT GETOL BIKIN UTANG. Utang
Indonesia sudah mendekati Rp. 1.700 triliun.
-
35% APBN hanya
untuk bayar cicilan dan bunga utang. Bagaimana kita mempu melunasinya??
-
BOM waktu yang Very Dangerious!
SISTEM BUDAYA TERUSIK
-
Perubahan sistem
ekonomi dan sistem politik yang begitu radikal mau tidak mau mempengaruhi
sistem budaya.
-
Budaya orang
Indonesia seperti digambarkan diatas merupakan direct impacts dari berlakunya
sistem politik dan ekonomi yang baru.
SISTEM PERILAKU
PUN BERUBAH
-
Budaya dan
perilaku kolektif memang saling mempengaruhi. Tapi, sistem perilaku selalu
menjadi “korban pertama” dari perubahan sistem budaya.
-
Bibit Samad
Riyanto : Kenapa orang berkorupsi? Ia sebut 5 faktor, salah satunya faktor Budaya.
-
Materialisme
anak kandung Kapitalisme, kemudian menggoda individu untuk berkorupsiria.
PANCASILA MASIH
RELEVAN?
-
Jika orang
bertanya : SO WHAT?
Pertama, bangsa kita dewasa ini, sesungguhnya belum bisa
berdemokrasi liberal.
Kedua, free market economy adalah racun, tanpa ditunjang
oleh perangkat hukum yang baik, dan perilaku manusia yang matang.
Ketiga, bangsa kita akan semakin terpuruk jika situasi sekarang yang buruk ini tidak secepatnya
dikoreksi.
KEMBALI KE PANCASILA
h Bagaimana caranya?
h Kembali ke PANCASILA! Kembali ke jatidiri kita yang
asli.
h Bahwa Pancasila belum pernah dilaksanakan secara
benar, bukan berarti Pancasila yang salah, tapi manusianya.
h Bangsa kita tampak sedang DIKUTUK karena kualat terhadap FOUNDING
FATHERS kita!!
TERIMAKASIH
Lebih-kurangnya mohon maaf!
**Tulisan ini adalah kutipan handout power
point Oleh :Tjipta Lesmana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar