Tulisan hebat ini saya dapatkan dari halaman fanpage @JRX_SID pada 12 November 2009
Semoga bermanfaat dan bisa mengubah persfektif anda mengenai Rebel
Rebel For Life
Pemberontak, rebel......what's came
up in your head when you hear this word?
Melawan orang tua? Drugs? Mabuk lalu
menghajar orang? or mengganti dress-code mu mengikuti gaya band2 yang
over-played di MTV?
Well,
no matter what you do, esensi pemberontakan tidak akan pernah berubah.
A real rebellion stays under your skin. Bukan dari dandanan, machoism, tattoos, piercing or anorexic-look yang dibuat-buat. There's two kinds of rebel. Once you're a real rebel, kamu akan selalu jadi a rebel for most of your lifetime, tak akan bisa berubah coz that's who you are. It's in your blood. Kamu akan selalu berpikir utk melawan kecenderungan2 yang ada, kapan saja dimana saja.But when you're a wannabe-rebel [pemberontak tanpa misi dan prinsip yang jelas] kamu hanya akan memandang sebuah pemberontakan dari sisi luarnya aja [baca: fashion] Dan a wannabe-rebel tidak akan pernah membuat sejarah atau melahirkan pemikiran baru yang lebih baik utk generasinya.
A real rebellion stays under your skin. Bukan dari dandanan, machoism, tattoos, piercing or anorexic-look yang dibuat-buat. There's two kinds of rebel. Once you're a real rebel, kamu akan selalu jadi a rebel for most of your lifetime, tak akan bisa berubah coz that's who you are. It's in your blood. Kamu akan selalu berpikir utk melawan kecenderungan2 yang ada, kapan saja dimana saja.But when you're a wannabe-rebel [pemberontak tanpa misi dan prinsip yang jelas] kamu hanya akan memandang sebuah pemberontakan dari sisi luarnya aja [baca: fashion] Dan a wannabe-rebel tidak akan pernah membuat sejarah atau melahirkan pemikiran baru yang lebih baik utk generasinya.
Kita
orang timur emang seringkali bingung mengadaptasi culture barat yang sedemikian
liberalnya, dimana disini masyarakat kita diikat oleh tatanan atau norma yang
kadang gak penting dan berlebihan. Masyarakat kita mencintai keseragaman dan
kurang menghargai sosok2 idealis or individualis. Menjadi seorang rebel memang
susah untuk hidup di Indonesia, for real, tapi disanalah letak art of the
rebellion-nya. Sesuatu yang memerlukan pengorbanan karena masyarakat kita masih
cenderung melihat sisi negatif dari seorang rebel [di cap sok kebarat-baratan
dll]. Padahal menjadi rebel bukanlah hal yang 100% salah. Tergantung apa yang
kamu lawan. Misalnya, kamu benci melihat sinetron2 Indonesia yang mewah,
dangkal dan mudah ditebak, lalu kamu bikin sebuah film dokumenter ttg bagaimana
sinetron2 tsb membodohi masyarakat kita yang mayoritas masih hidup dibawah
garis kemiskinan. Itu sebuah pemberontakan yang pintar. Sebuah counter thd.
komersialitas dan penyeragaman yang berlebihan.
A
real rebel selalu berada diluar kecenderungan masyarakat, dan itu bukanlah
pilihan yang salah, selama kamu bisa bertahan dan mempertanggung jawabkan misi
dari pemberontakkan mu.
Harus
diingat, kecenderungan di masyarakat atau di scene tidak selalu benar dan baik
buat kita.
Contohnya
ketika trend emo menyerang, remaja kota2 besar beramai-ramai menutupi rambutnya
dgn poni dan bikin band emo dadakan, alasannya biar keliatan 'cool' dan
diterima di pergaulan kota besar yang makin konsumtif. Hanya sebagian kecil
dari remaja2 kita yang serius menyimak dan mengerti lirik band2 emo. Ironis.
Padahal diasalnya, band2 tsb terbentuk karena mereka sering tersisih dalam
pergaulan, dan musik yang mereka tulis adalah penegas kalau mereka adalah
orang2 yang berada diluar kecenderungan/pergaulan. Disini, oleh sebagian besar
remaja malah dipakai senjata utk kelihatan 'up to date' dan 'gaul'[damn, i hate
that word!]. Same thing happens to punkrock and ska and maybe rockabilly in the
future.. Misi pemberontakannya ditinggalkan, fashion-nya di obral habis2an. Dan
menurut saya itu samasekali bukan pemberontakan.
Kalau
saya umpamakan pemberontakan adalah struktur sebuah lagu/band, jadinya begini:
pakaian yang dikenakan oleh personel band, jenis suara gitar, drum dan suara
teriakan/nyanyian vokal adalah media penyampai pemberontakan, sedangkan isi
dari pemberontakan itu sendiri ada pada lirik. Karena lirik berasal dari
pemikiran yang paling dalam, ada pesan yang ingin disampaikan. Banyak orang
yang bisa bermain skillful, tempo drum hebat, tehnik vokal diatas angin dan
bergaya spt rockstar kebanyakan groupies yang mempunyai masalah kejiwaan [yea
right...] tapi jarang bgt ada band Indonesia, apalagi yang terkenal, punya
lirik berontak yang skaligus pintar. Ujung2nya paling keras bisanya menghujat
pemerintah tanpa ngasi solusi yang jelas, yang buruh bangunan pun bisa
melakukan itu sambil menghisap kretek terakhirnya. Jadi ya, percuma saja kalau
ada band yang merasa sudah pemberontak hanya karena memakai kaos gambar
tengkorak, tattoo or mohawk, distorsi maksimum dgn beat drum yang berat, tapi
liriknya masih standar khas Indonesia [lirik cinta yang dangkal dan di klip
harus ada model cantik dan ganteng lagi berantem] Seorang rebel akan menemui
kesulitan men-support band2 spt itu. Lagipula, kenapa harus nyerah ama standar2
yang dibikin ama generasi sblm kita, apa kita tidak punya hak utk punya taste
thd standar yang berbeda?
Sekarang
try to think, kecenderungan apa aja yang ada di masyarakat kita yang kamu rasa
mengganggu tidurmu. Ignorance is the real enemy. Kamu benci melihat budaya
kekerasan yang semakin populer di masyarakat, lawan itu semua dan jangan ikut
menjadi seperti mereka. Kamu kesal stiap kali melihat masyarakat dengan
santainya membuang sampah plastik sembarangan, jadilah seorang pro-environment
dan pengaruhi orang2 disekitarmu. Kamu gak tega melihat hewan2 dibunuh utk
dimakan, jadilah seorang vegetarian dan daftarkan dirimu di peta2.com. Kamu
bosan melihat budaya modern nan konsumtif anak muda yang manja dan kadang
berlebihan, jadilah seorang berandal pasar barang bekas dan kenakan pakaian
bekasmu dengan bangga dan stylish. Kamu merasa menyesal membeli majalah yang
dipenuhi wajah2 infotainment ga penting, bikin dan cetaklah wajahmu sendiri.
Bosan ama design kaos2 distro yang makin seragam dan cheesy, bikin
clothing-line mu sendiri. Akan lebih baik jika kamu melakukan itu semua tanpa
menjadi seorang fasis yang kaku. Just do your own thing.
See..banyak
hal2 berontak yang bisa kamu lakukan di Indonesia tanpa harus merugikan orang
lain dan malah bisa menguntungkan jika kamu bisa me-manage 'kenakalanmu'
Jadilah
seorang counter-culture with a big heart, yang bertanggung jawab, respect thd
keluarga, lingkungan dan bumi pertiwi. Dont judge us, musicians, by the way we
look or the way we dress, coz these days, anyone can look so punk, so psycho,
so emo, so rockabilly, so metal dalam hitungan detik. Zap! Just like that!
Jangan sampai terjebak menjadi
seorang rebel bodoh yang hanya mengejar status sosial.
You
gotta know where you stand and why you stand there. Knowledge [pengetahuan] is
king and that's all you need to be a real modern rebel.
Cheers, cherry and dynamite!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar