.

hate me, im perfect

Selasa, 28 Agustus 2012

Bingung dengan Multikultur di Bali?


Ini tulisan cepat untuk menjawab pertanyaan singkat dari seorang kawan/teman/hmmm lebih tepatnya dia anak didik saya di tempat saya magang sekarang. Ini tangung jawab tentunya (jadi guru harus total, begitu kata teman sejawat bilang) ya saya berusaha saja jawab. Pertanyaannya sih lewat twit tapi karena jawabannya tidak memungkinkan untuk dijawab disana karena akan memenuhi karakter di twitter jadi saya lempar saja ke blog ini. Pertanyaannya adalah : Pak  saya kok bingung sih sama multikultur budaya di bali :(((. Tentang pengertian multikultur bisa ditanyakan langsung ke mbah google, karena banyak sekali artikel terkait hal tersebut :D . Untuk keberagaman budaya yang ada dibali itu sangat amat beragam. Tentu yang paling terlihat adalah perbedaan agama yang ada di Bali. Dengan perbedaan ini tentu lapisan kehidupan lainnya juga ikut berbeda seperti perbedaan antara agama dominan yakni hindu dengan agama lain seperti islam dimana dari segi kehidupannya sangat berbeda. Di Bali ada dua tipe Desa yang terapkan, yakni Desa Adat/Pekraman dan Desa Dinas. Desa adat/pekraman ini dihuni atau anggotanya adalah masyarakat bali yang beragama Hindu. Desa adat merupakan desa yang tertua dibali. Pemimpinnya adalah Kelian adat dimana kelian adat disini tidak dilantik oleh camat atau bupati atau diatasnya namun diangkat oleh prajuru desa sesuai dengan awig-awig adat. Desa adat bukan termasuk kedalam hirarki pemerintahan indonesia atau dengan kata lain desa adat adalag desa independen yang berdiri sendiri. desa adat memiliki peraturan tersendiri yang disebut awig-awig atau perarem. Desa adat memiliki sumber keuangan sendiri seperti dari urunan warga desa. Selin itu desa adat memiliki tugas yang berbeda dengan desa dinas, yakni tugasnya adalah sebagai wahana tempat pelestarian kebudayaan bali yang dibungkus oleh nilai-nilai agama hindu. jadi keberadaannya sangat tergantung oleh masyarakat beragama hindu. Dengan sederhana bisa di ilustrasikan desa adat adalah wadahnya sedangkan isinya itu keseluruhan aktivitas masyarakat adat bali (ingat dalam aktivitas masyarakat dibali tidak satu pun yang terlepas dari ajaran agama hindu). Dalam upaya tersebut Desa adat memiliki kepanjangan tangan yaitu Banjar adat, tugasnya sama yakni membina masyarakat anggota banjar dalam melestarikan ajaran agama dan adat istiadat. Maka sering kita temui di banjar adat  ada Sekaa Teruna Teruni, Sekaa kekawin, Sekaa Kidung, Sekaa Angklung, dll. 
Ada tiga bentuk keanggotaan masyarakat yakni pertama, Krama desa = warga desa yang beragama hindu, kedua Krama Tamiu = Warga pendatang yang beragama hindu, ketiga Tamiu = yakni warga pendatang yang non hindu. Dalam desa adat ini terdiri dari tiga bagian sesuai dengan Tri Hita Karana (dasar filosofi orang Bali + Pancasil juga) yakni ada Parahyangan terdiri dari pura kayangan tiga, kemudian ada Pawongan yakni tempat dimana masyarakat bali ini mengadakan aktivitasnya dan tempat bermukim, lalu ada Palemahan yakni tempat masyarakat bercocok tanam serta pekarangan desa.   Terkait dengan awig-awig bukan berarti desa adat ini tidak memperhatikan hukum nasional, tetap hukum nasional yang ada diatasnya dijadikan tuntunan seperti Pancasila dan UUD 1945. Ada asas kebebasan dalam membentuk awig-awig yang dimiliki oleh desa adat yang disebut Desa Mawacara (Desa punya cara tersendiri untuk mengatur rumah tangganya).
Dalam sejarahnya juga dbali ini terdapat dua bentuk desa yang bercorak agama Hindu yakni Desa Bali aga uakni desa yang penduduknya adalah asli keturunan Bali (seperti desa tengganan karang asem, Desa Trunyan dan Desa Penglipuran di Bangli, dll). Pada umumnya Desa Bali Aga berada di daerah yang tinggi seperti dilereng gunung dan bukit. Sedangkan yang kedua ada Desa adat/pekraman seperti kebanyakan yang ada dibali saat ini dimana penduduk awalnya adalah masyarakat Majapahit yang datang ke Bali. Dengan kedatangan masyarakat dari Majapahit ini juga membawa keberagaman Klan/Keturuan yang ada dibali seperti Klan Arya, Pande, Pasek, dll. 
Naah karena asas dan sejarah inilah maka sering ditemui keberagaman atau multikultur yang ada di Bali. Seperti keberagaman peraturan adat/hukum adat dibali, contoh hukum perkawinan tidak setiap tempat di bali ini memiliki adat istiadat/ritual perkawinan yang sama antara satu daerah/desa dengan daerah/desa lainnya. Ritual lainnya seperti dalam mengadakan upacara keagamaan antara desa satu dengan lainnya pasti ada perbedaan. Contoh upacara pengabenan antara di Klungkung dengan pengabenan masyarakat Di Singaraja berbeda namun tetap benang meranya adalah pengabenan untuk melestarikan adat dan agama (Kebanyakan orang Bali bingung saat ditanya apakah pengabenan itu ritual adat atau agama? jawabannya adalah keduanya. saat jenazah digarap dari rumah menggunakan berbagai sarana seperti jempana, wadah atau apapun itu sampai dimulainya pembakaran, itu ritual adat yang berjalan, tapi disaat pembakaran dan abu dilarung ke laut itu agama yang berjalan, karena dalam agama hindu pada saat api membakar raga yang meninggal saat itu pula jiwanya kembali menyatu dengan penguasa Roh yakni Ida Hyang Widhi, sedangkan saat abunya dilarung sisa badan kasarnya akan kembali ke ibu pertiwi, karea badan jiwa manusia terdiri dari panas, air, dan angin maka harus kembali ke tiga unsur itu juga yakni Brahma, Wisnu, Ciwa) Tapi hebatnya dibali dengan tempat lainnya adalah masyarakat Bali memiliki pengikat yang tidak saja bersifat skala tapi juga niskala yakni apa yang disebut TRI HITA KARANA filosofi masyarakat bali yang bersumber dari agama Hindu. Dan ini sangat ditakuti oleh orang bali. Percaya/menyadari atau tidak, disaat Desa dinas yang memanggil masyarakat sangat enggan datang namun disaat desa adat yang memanggil dengan awig-awig dibelakangnya masyarakat sangat sigap datang.
Desa dinas adalah kepanjangan tangan dari lembaga pemerintahan yang ada diatasnya yakni camat. Jadi begini dalam menjalankan roda pemerintahan agar lebih efektif di indonesia memiliki hirarki tingkatan kepemerintahan seperti pemerintah pusat yang dipimpin oleh presiden selanjutnya provinsi dengan gubernurnya kemudian ada bupati bersama kabupatenya lalu ada pak camat yang memimpin kecamatan terakhir ada pak Kades yang memimpin Desa Dinas. Tugas Desa Dinas adalah mengurusitugas-tugas kedinasan seperti pembuatan surat, pemberian ijin, pemberian bantuan kepada masyarakat, dll. Jadi di bali ada dua bentuk desa yakni desa dinas dan desa adat serta dua pemimpin yakni kades dan kelian adat/desa. Desa Dinas tidak memperhatikan agama masyarakatnya sebagai anggota seperti di desa adat, namun sesuai dengan ketentuan pendatang tetap menjadi pendatang jika dia ingin menjadi/masuk menjadi anggota tetap desa dinas dia harus menetap didesa tersebut kurang lebih 3 tahun (malas membuka buku haha). Dalam peraturannya, desa dinas mengikuti peraturan kedinasan yang ada diatasnya yakni camat ditambah juga dengan peraturan-peraturan tambahan yang dbuat oleh desa sebagai cermin dari Otonomi Daerah termasuk otonomi Desa. Sama halnya dengan Desa adat, desa dinas memiliki banjar Dinas.  
Sekian dulu penjelasan yang singkat ini, sulit mengerti keberagaman adat yg ada di bali, tapi untuk hidup di bali sangat indah. Bali the last Paradise (apakah masih??) 
SLAMATKAN BALI!!! 

Minggu, 26 Agustus 2012

Langkah Kecil Semangat Besar


Ada hal yang berbeda yang ku rasakan sore tadi. Membuka mata dari mimpi aku terbangun dengan sigap membuka pintu, aku ingin tau suara apa yang telah membangunkanku dari tidur siang yang sangat jarang kudapatkan setelah 3 minggu ini (kurang lebih) memulai menjadi seorang "umar bakrie". Walaupun sebatas magang namun tugasnya memang berat. Seketika aku harus bangun pagi-pagi sekali mempersiapkan diri sesekali membaca buku agar aku bisa menakklukkan siswa yang sering mengeroyokku dengan tingkah laku mereka dikelas yang terkadang mengganggu ada pula dengan pertanyaan yang kiranya ini sangat baik ku sambut. Berjam-jam aku harus terkurung dalam tembok pemisah antara ruangan kelas dan dunia luar yang sangat panas, lain seperti saat-saat kuliah dulu disaat yang aku tunggu tidak hadir aku dengan bebas bisa melangkahkan kaki kemana saja yang ku inginkan. Tugas yang begitu banyak harus ku selesaikan dengan cepat, dari itulah waktuku sekarang banyak habis karena persiapan menyelesaikan tugas seorang guru. Ohh belum apa-apa aku telah mengeluh, ini tentu tidak benar. Makna yang aku dapatkan pertama adalah "mengajar adalah belajar untuk kedua kalinya".
Sore tadi adalah saat yang paling bersemangat, waktu yang ku tunggu seminggu lebih bebas beristirahat dengan nafasku. Terkadang disaat merasakan ketenangan aku harap waktu untuk hari ini berjalan lambat dan esok akan lebih cepat. Ada hal yang sangat menyentak sampai masuk kedalam benakku sore tadi. Dibangunkannya aku dengan suara bak berwarna hijau alias kereta sampah yang setiap dua hari datang mengambil sampah yang telah menumpuk dan menunggu diambil di tempatku tinggal. Biasanya aku ikut membantu jika masih ada sampah yang berserakan sebatas menyapunya dan memasukkannya kedalam kantong sampah, terlebih itu adalah plastik pasti akan cepat ku ambil. (Kalian tau sendiri plastik itu musuh utama bumi). Tidak seperti hari biasanya, kali ini aku melihat kereta itu datang dengan sosk baru. Jika tiap harinya aku melihat kereta itu didorong oleh seorang bapak dan ibu, kali ini kereta itu datang ditemani oleh bapak dan anaknya. Apakah kalian melihat ini sebagai suatu hal yang biasa atau suatu yang tidak biasa kalian lihat? Bapak yang biasanya datang dengan tangannya yang kotor karena kewajibannya mengharuskannya seperti itu kali ini mengajak anaknya yang masih berumur belasan tahun dan duduk dibangku SMP. naaah kali ini muncul hal-hal yang sangat mengusik pikiranku. Aku berpikir dan melihat anak itu seolah-olah aku mengalami Dejavu kembali ke masa kecilku dulu. Walaupun tak separah yang dialami oleh anak itu, tapi setidaknya aku pernah bekerja separuh waktu saat aku masih kecil. Yang berbeda dulu aku bekerja hanya sebatas mengembangkan hobiku yakni mengukir kayu untuk kerajinan dan karena kesenanganku kepada seni, aku bekerja juga tetap meminta uang dan membebani orang tuaku. Tapi hal itu tak berlangsung sampai jenjang dimana anak itu berada saat ini. Jika dulu aku bekerja sampai kurang lebih pertengahan kelas 1 sekolah menengah pertama tapi anak itu melakukannya dengan sepenuh hati dan bersemangat (sangat terlihat dari wajah dan tatapannya) saat dimana ia sekarang duduk dibangku sekolah menengah pertama kelas 3. Tangan kecilnya mengambil tong sampah yang ada satu persatu dimasukkannya kedalam kereta kemudian ayahnya mencari sampah plastik yang bisa dijual. Pertanyaan yang muncul saat itu adalah kemana aku disaat umurku menginjak anak itu? apa yang aku lakukan disaat umurku seperti anak itu? Ucapan yang ada hanyalah salut salut dan salut. aku kalah benar-benar kalah. Saat ini ditengah zaman dimana orang-orang apalagi remaja lebih mengedepankan gengsi dibanding dengan hal lainnya ternyata masih ada pemuda yang seperti itu. Dan aku kira masa seperti ini telah musnah sejak kehadiran HP melanda remaja. Gengsi, dan aku berharap banyak semoga ketakutanku akan anak itu tidak terjadi. Ketakutan? benar saja aku berpikir semoga anak itu sampainya dijalan raya tidak termakan oleh hasutan/ajakan orang lain untuk bergaul dengan bebasnya sehingga akan mempengaruhinya untuk terjerumus dalam lingkaran setan yang membawa api "gengsi" dan langkah kecilnya dan ayunan tangannya yang penuh dengan kemuliaan karena usahanya membantu orangtuanya tidak hilang. Harapanya tentu ia bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi dan tidak berkutik pada kereta sampah saja, jika sekarang dia membantu orang tuanya dengan mendorong kereta sampah mungkin suatu saat dia akan membantu ayahnya dari hasil mengemudikan kereta api, pesawat mungkin, atau kapal mungkin, atau apalah yang jelas semoga kamu bisa mengendalikan dirimu disaat pintu pergaulan terbuka untukmu. Dari tatapan matanya dan juga raut wajahnya tak sedikitpun ada rasa malu dan mengeluh yang aku lihat. sesekali ia mengusap keningnya yang telah dibanjiri keringat dan sontak aku terdiam dan merasa malu kepada diriku sendiri. Padahal saat dia datang dan lewat didepanku sampai keretanya berjalan melanjutkan tugasnya mengambil sampah ditiap rumah tidaklah begitu lama, kurang lebih sekitar 7 menitan namun ada banyak hal bisa aku petik dari pribadi anak itu. Sekali lagi semoga seiring dengan bertambahnya umur tidak merubah langkahnya dalam bertindak untuk orangtuanya. Disaat kebanyakan anak-anak remaja saat ini cendrung membawa cermin dan sisir kesekolah dibanding dengan buku aku harap anak itu bisa menjadikan dirinya perpustakaan hidup untuk orang lain.
Pengalaman ini adalah jawaban atas doaku. aku sering berdoa meminta kepada tuhan agar dibukakan pintu agar aku bisa menjadi orang dewasa. Dan aku mendapatkannya, Tuhan selalu menjawab pertanyaan kita cuma tuhan menjawabnya tidak seperti apa yang kita inginkan. Kemampuan kita mengartikan jawaban dari tuhan adalah hal yang luar biasa. Tuhan bisa menjawab dengan cara dan maksud apapun juga. 
Terimakasih teman untuk sore hari yang sangat luar biasa ini, walaupun matahari tenggelam dan membawa kegelapan untuk dunia namun langkahmu akan terus bersinar untuk bumi dan orang-orang yang ada disekitarmu. Terimakasih telah membantu bumiku memerangi sampah, terimakasih telah membukakan pintu untukku menjadi lebih dewasa.

PANCASILA, FAILED-STATE, RADICAL BEHAVIORAL CHANGES

h  INDONESIA, A FAILED STATE?
q  Tindak kekerasan (Violence) menjadi pemandangan sehari-hari. Tiada hari tanpa kekerasan/violence; lihat televise!
q  Gusur lahan/rumah, demo mahasiswa, protes Pilkada, perkelahian antar pelajar, tuntutan kenaikan upah buruh, pertandingan sepakbola, dll, Sering diwarnai tindak kekerasan, tetesan darah dan korban tewas.
q  Kerumunan massa kerap mengacung-acungkan pedang, golok, celurit, pisau….Persis seperti “suku” di Afrika hendak berperang.
q  Pada era Soeharto, tidak ada orang berani bakar gereja. Tapi, sejak tahun 2000, puluhan gereja dibakar atau dirusak. Pemerintah sama sekali tidak berdaya mencegahnya.
q  Terakhir (27/4/2010) Wisma BPK Penabur di Cisarua yang baru dibangun, dibakar hingga luluh lantak. Selama 2 jam, massa leluasa membakar 7 gedung. Mobil, dan peralatan lain. Nyaris tidak ada Polisi di tempat.
q  Sebuah harian di Jakarta menulis Polisi sengaja membiarkan massa bebas membakar Wisma Penabur sebab takut bentrok ala Tanjung Priuk terulang kembali.
q  Dewasa ini ada cukup banyak LASKAR. Setiap saat mereka bisa bertindak brutal terhadap sasarannya. Mereka membawa berbagai senjata tajam mengerikan. Polisi pun TAKUT.
q  Dibawah permukaan bumi kita seperti mendidih, panas sekali. Setiap saat kerusuhan bisa meledak, diluar prediksi atau dugaan siapa pun.
q  Korupsi terjadi dimana-mana.
q  Anggodo, Gayus, Sjahril Johan, Susno, dll, nama-nama ini memperlihatkan gurita korupsi memang sudah sampai pada tahan MENGERIKAN.
q  Satgas Anti-Mafia Hukum hendak membongkar. But where is the limit? Kalau dikuak terus 80% birokrat dan petinggi kita bisa masuk Bui…Siapa yang bersih di Republik ini?
h  NEGARA YANG GAGAL, APA?
q  A state could be said “succeed” if it maintains, in the words of Max Weber, a monopoly on the legitimate use of physical force within its borders. When this is broken (trough the dominant presence of warlords, paramilitary groups, or terrorism), the very existence of the state becomes dubious, and the state becomes a failed state.
q  Banyak laskar bersenjata, tapi pemerintah kita tidak berani melarang dan membubarkannya.
h  A FAILED STATE, OR CRISIS STATE?
q  A crisis state is a state under acute stress, where reigning institutions face serious contestation and are potentially unable to manage conflict and shocks. (This is a dager of state collapse).
q  Indonesia = a crisis state, might not be a failed state, But we are heading to a dangerous path, a path to crisis state.

This is Cilture!
KENAPA BRUTAL DAN SADIS?
KENAPA ORANG INDONESIA TERKESAN TIDAK LAGI RAMAH DAN SANTUN?
ITULAH BUDAYA KITA SEKARANG!

-          Kebudayaan adalah seluruh pengejawantahan pikiran dan perasaan yang tumbuh dari budi nurani manusia sebagai makhluk sosial, baik yang bersifat tangible maupun intangible. Kebudayaan merupakan tanggapan dan interaksi terhadap hal – hal yang ada di lingkungan Kita (Soenarto, 2003:60)
-          Perilaku (behavior) individu secara kolektif mencerminkan budaya suatu bangsa.
-          Jika pejabat kita yang bermasalah hukum tidak sudi untuk mengundurkan diri, itu mencerminkan orang kita memang Tidak Punya Rasa Malu.
-          Jika para pejabat suka pamer harta (rumah, mobil mewah, perhiasan), itu mencerminkan budaya korup sudah merata (widespread) dikalangan birokrat.
-          Budaya orang Indonesia sekarang (dari sisi negatif) :
a. Korup
b. Materi sebagai tolak ukur harga diri
c. Konsumerisme
d. Boros, suka pamer harta
e. Serba instant (Ijazah Doktor dan kepangkatan Profesor pun hasil dari plagiat)
f. Malas, tidak mau kerja keras seperti orang Korea, Chinna, dan Jepang.
q  Lawless, yang berlaku sekarang Jungle law.
q  Penuh prasangka buruk
q  Mau menang sendiri
q  Cemburu iri hati
q  Tidak punya rasa malu

KEBUDAYAAN DAN PANCASILA
q  Terjadi perubahan budaya yang radikal sejak era reformasi, sehingga terjadi radical behavioral changes.
q  Kenapa? Apa kaitannya dengan Pancasila?
q  Sistem teori jawabannya!

 

PANCASILA DIPENDAM
q  Sejak era reformasi, bangsa Indonesia hidup dalam situasi anomali. Sistem nilai resmi, Yaitu PANCASILA, de facto, sudah MATI. Namun penggantinya sistem nilai yang baru belum diformalkan.
q  LIBERALISME dan KAPITALISME adalah pengganti PANCASILA, tapi masih banyak pihak yang menolaknya.
BANGSA YANG LUNGLAI-GALAU
-          Bangsa memerlukan ideologi, ideologi yang asli digali dari buminya.
-          Bangsa tanpa ideologi menjadi lunglai-galau, tidak ada pegangan, sehingga mudah disetir pihak luar. Di dalam pun kita sering gontok-gontokan. Konflik horizontal dan vertical kian runcing, semata-mata karena kita hidup tanpa ideologi
-          Ingat Sejarah Runtuhnya Sriwijaya dan Majapahit kembali.
AMANDEMEN UUD 1945 sebagai BIANG KELADI
-          UUD 1945 mengalami 4 X amandemen, dari 1999 s/d 2002.
-          Dengan UUD 1945 “baru” (UUD 2002, kata kelompok alm. Prof. Usep Ranawijaya, S.H.). Sistem politik dan sistem ekonomi mengalami perubahan radikal.
PERUBAHAN SISTEM POLITIK
-          Sistem quasi-perlementer yang menempatkan DPR lebih kuat dari pemerintah.
-          Tidak ada lembaga tertinggi negara.
-          Weak central government and strong regional government (otonomi daerah)
-          Pemilu lewat lembaga perwakilan menjadi pemilu one-man-one-vote.
-          “Nyontek” sistem pemerintahan Amerika Serikat.

PERUBAHAN SISTEM EKONOMI
-          Sistem ekonomi neo-lib, Kapitalisme murni : free market economy.
-          Peren pemerintah terus berkurang, peran swasta terus meningkat.
-          Dalam persaingan liberal itu, yang kuat tambah kuat, yang kurang modal satu per satu mati digilas.
-          Terlalu asing-oriented. Asing kini menguasai Rp. 130 triliun lebih dalam bentuk SUN, SBI, dll.
-          Regime utang!
-          Tidak banyak orang yang menyadari pemerintah sekarang SANGAT GETOL BIKIN UTANG. Utang Indonesia sudah mendekati Rp. 1.700 triliun.
-          35% APBN hanya untuk bayar cicilan dan bunga utang. Bagaimana kita mempu melunasinya??
-          BOM waktu yang Very Dangerious!

SISTEM BUDAYA TERUSIK
-          Perubahan sistem ekonomi dan sistem politik yang begitu radikal mau tidak mau mempengaruhi sistem budaya.
-          Budaya orang Indonesia seperti digambarkan diatas merupakan direct impacts dari berlakunya sistem politik dan ekonomi yang baru.
SISTEM PERILAKU PUN BERUBAH
-          Budaya dan perilaku kolektif memang saling mempengaruhi. Tapi, sistem perilaku selalu menjadi “korban pertama” dari perubahan sistem budaya.
-          Bibit Samad Riyanto : Kenapa orang berkorupsi? Ia sebut 5 faktor, salah satunya faktor Budaya.
-          Materialisme anak kandung Kapitalisme, kemudian menggoda individu untuk berkorupsiria.

PANCASILA MASIH RELEVAN?
-          Jika orang bertanya : SO WHAT?
Pertama, bangsa kita dewasa ini, sesungguhnya belum bisa berdemokrasi liberal.
Kedua, free market economy adalah racun, tanpa ditunjang oleh perangkat hukum yang baik, dan perilaku manusia yang matang.
Ketiga, bangsa kita akan semakin terpuruk jika situasi  sekarang yang buruk ini tidak secepatnya dikoreksi.

KEMBALI KE PANCASILA
h  Bagaimana caranya?
h  Kembali ke PANCASILA! Kembali ke jatidiri kita yang asli.
h  Bahwa Pancasila belum pernah dilaksanakan secara benar, bukan berarti Pancasila yang salah, tapi manusianya.
h  Bangsa kita tampak sedang DIKUTUK karena kualat terhadap FOUNDING FATHERS kita!!

TERIMAKASIH
Lebih-kurangnya mohon maaf!
**Tulisan ini adalah kutipan handout power point Oleh :Tjipta Lesmana


Jumat, 10 Agustus 2012

“Terwujudnya Pelestarian Alam Melalui Olah Raga”



Walaupun bukan mahasiswa olahraga ataupun sejenisnya saya rasa perlu berbagi sedikit pikiran dengan teman-teman/kawan-kawan semua. Tulisan ini saya dedikasikan untuk alam yang semakin merintih kesakitan akibat kekacauan kerusakan alam yang kian menjadi-jadi. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial selain itu pula olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal. Sedangkan pendidikan jasmani berarti suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.
Seperti yang kita ketahui Masyarakat dunia saat ini di hadapkan pada kasus yang serius yakni mengenai kerusakan lingkungan yang berdampak besar pada kasus efek rumah kaca. Dampak yang sedemikian besar inilah menjadi perhatian serius negara-negara didunia tidak terkecuali juga organisasi-organisasi internasional baik regional dan kawasan seperti PBB dan ASEAN. Dua dari organisasi besar didunia ini telah memberikan sinyalemen kepada negara anggotanya untuk ikut dan berperan aktif dalam penyelamatan lingkungan hidup. Tidak hanya itu, PBB dengan tegas telah mengeluarkan peringatan kepada negara-negara yang menggunakan tenaga Nuklir sebagai tenaga pokok dalam berbagai bidang seperti industry, penelitian dan penerangan dalam negerinya untuk menurunkan kuantitas penggunaan Nuklir itu sendiri. Bagaimanapun Nuklir merupakan zat kimia yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup termasuk terhadap kehidupan manusia.
Organisasi lain yang saat ini sedang mengusahakan untuk ikut dalam pelestarian lingkungan adalah organisasi kesatuan olah raga internasional seperti FIFA dan Komite Olimpiade Internasional. FIFA telah mengintruksikan kepada negara-negara didunia terlebih kepada Tuan Rumah Piala Dunia seperti Brasil dan Russia yang akan datang agar membangun sarana dan prasarana seperti Stadion yang ramah lingkungan. Hal ini tentunya disambut baik oleh masyarakat dunia dan Brasil sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2014 pun berbenah dalam hal pembangunan Stadion yang nantinya akan dijadikan sebagai venue perhelatan Piala Dunia 2014. Hal yang paling terlihat saat ini dibanyak Stadion di Dunia adalah pencahayaan yang dulu bersumber dari tenaga-tenaga fosil seperti batu bara, minyak dan lain-lain kini sudah mulai ditinggalkan dan muncul fenomena baru untuk menggunakan tenaga surya sebagai sumber tenaga pencahayaan didalam stadion.
Sedangkan pada olimpiade kali ini London 2012 ada beberapa venue yang ramah lingkungan yang disediakan oleh panitia olempiade setempat. Salah satunya adalah venue untuk perhelatan hoki dan renang. Dua dari sekian venue yang ramah lingkungan pada Olimpiade London 2012 ini menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan seperti kayu dan listrik yang bersumber dari tenaga surya yang diambil lewat panel surya yang diletakkan pada atap. Ada lagi pada cabang bersepeda dimana tempat yang digunakan adalah daerah perbukitan dengan pemandangan yang bagus dan harapannya adalah mengenalkan alam inggris yang menawan kepada seluruh dunia.
Dalam pengaruhnya tentu dunia olahraga sangat memiliki peran yang sangat penting dalam kampanye pelestarian lingkungan bersama dengan dunia seni. Dua bidang ini merupakan bidang yang sangat digandruni dan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat. Kita lihat saja dalam dunia seni seperti music dimana band-band besar di Indonesia dengan lantang telah menyuarakan penyelamatan lingkungan dan alam. Beberapa diantaranya adalah Navicula, SID, Efakrumah kaca, Dialog Dini Hari dan Nosstress. Mereka adalah band-band yang menyuarakan dan mengajak para fansnya untuk mulai mencintai alam. Dalam bidang olahraga kita lihat sepakbola yang mewakili olahraga merupakan olahraga yang paling disukai oleh masyarakat dunia jadi jika dalam sepakbola sudah diterapkan prinsip-prinsip mengenai lingkungan dan pelestarian lingkungan tentunya hal ini akan ditiru juga oleh para penggemar sepak bola didunia. Cabang lainnya adalah olah raga rekreasi yang saat ini banyak ditemui dimana-mana adalah olah raga outdor seperti flying fok dan lain-lain yang bertujuan untuk rekreasi olahraga dan kesenangan dan pengenalan kepada lingkungan dan alam. Seperti sudah menjadi tren olahraga yang menyehatkan tubuh haruslah dibarengi dengan pelestarian alam/lingkungan jika tidak tentu tidak ada artinya kita berolahraga jika tempat kita melakukan aktivitas olehraga tidak sehat. Hal inilah yang melatar belakangi pula adanya car free day dijakarta. Hal ini dilakukan untuk memberikan udara dijakarta yang setiap harinya penuh dengan gas Co2 agar sehari bisa lebih bersih. Tentunya ini akan berdampak positif bagi udara yang sudah jenuh dengan asap kendaraan. Langkah Jakarta ini pula yang saat ini diikuti oleh kota-kota besar ditanah air seperti Denpasar. Denpasar saat ini telah mengambil langkah yakni membangun jalur sepeda yang diambil dari ¼ dari jalan di kota metropolutan ini. Langkah yang sangat bijak ditengah keadaan di denpasar yang semakin mirip dengan Jakarta untuk menghargai para pengendara sepeda. Tentunya ini akan meningkatkan animo masyarakat untuk mulai beraktivitas menggunakan sepeda.
Sangat beralasan jika objek-objek pusat massa ini menjadi titik untuk menggerakkan masyarakat dalam hal pelestarian lingkungan. Pengaruh yang sangat signifikan diberikan oleh idolanya kepada fansnya menjadi alat untuk menyalurkan pengaruh tersebut. Contoh dilapangan yang sering kita lihat adalah bagaimana para fans ini rela melakukan apa saja untuk idolanya. Seperti Carles Puyol yang mendedikasikan dan mengajak seluruh fans Barcelona untuk iktu menjaga keberlangsungan kehidupan OrangUtan yang semakin mendekati kepunahan. Harapannya dengan hal ini adalah masyarakat khususnya para fans Klub Sepak bola Barcelana yang tersebar diseluruh dunia ikut berperan dalam pelestarian kehidupan orang utan.
Demikianlah paparan mengenai olah raga yang berperan penting dalam pelestarian lingkungan. Semoga harapan kita sama yakni dengan mengajak masyarakat berolahraga juga kita mengajak orang untuk ikut melestarikan lingkungan dan mencintai alam.
Tengkyu.