.

hate me, im perfect

Sabtu, 14 April 2012

Hanya Kami Yang Masih Berani Bersua

Ide untuk menulis kembali muncul setelah mendengar kalimat dari seseorang yang mengatakan "Guru PKn dimana - mana sama saja, mengajarkan moral tapi tidak ada perubahan sama sekali". Siapa bilang orang - orang PKn tidak bisa berbuat sesuatu? Kami selalu berjuang wahai manusia seisi nusantara. Kami adalah anak - anak dari sang garuda yang ada ditempat kerja, sekolah, bahkan kamar tamu anda. Hanya kami yang sampai saat ini berjuang untuk mempertahankan jiwa ideologi nenek moyang kalian (coba bandingkan dengan mata pelajaran lainnya). Ditengah serangan ideologi dari segala penjuru, ditengah - tengah rapuhnya ideologi jiwa manusia indonesia luntur dan rapuh akibat dari masuknya ideologi baru yang mereka kenal, kami orang - orang PKn dengan senantiasa kembali memungut runtuhan - runtuhan ideologi yang berserakan ditinggal tuannya dijalan dan mengembalikannya lagi kepada generasi baru lewat pelajaran PKn disekolah - sekolah dan perguruan tinggi. 
Sering dihajar kami tidak gentar, sering ditinju kami selalu maju. Setidaknya perubahan yang kami lakukan adalah selalu berusaha memberikan bekal kepada generasi muda akan warisan paling berharga dari nenek moyang mereka/dari pendiri negara ini yakni sebuah ideologi yang nilai - nilainya sering kita ucapkan bersama - sama dihari senin dan dihari 17 agustus'an yakni Pancasila. Sebuah warisan berharga tiada tara dan tidak  akan kamu temui dibelahan dunia manapun selain di indonesia, yang kini nasibnya dihadapkan pada  fenomena baru yakni mulai ditinggalkannya pancasila, bahkan lebih parahnya lagi pemempin negara ini ikut - ikutan latah untuk ikut meninggalkannya. Bukannya melarang munculnya ideologi yang berpotensi merusak karakter bangsa yang berkembang ditengah - tengah masyarakat, mereka (Presiden & Sang wakil khususnya) malah membiarkannya begitu saja ideologi - ideologi yang ingin menggantikan posisi Pancasila berkembang biak. Berikut adalah contoh - contoh yang dapat saya berikan mengenai hal ini.... 
Pertama, lewat sebuah surat kabar yang terbit hari ini saya membaca Wakil Presiden Budiono (maaf jika ada yg salah soalnya anda tidak kagumi) menyetujui untuk mengembangkan ekonomi syariat di indonesia. Jelas - jelas ini bertentangan dengan Ekonomi Pancasila (Hai bung negara ini bukan negara agama)
Kedua, Adanya pasar - pasar modern yang saat ini tumbuh subur hingga kekampung - kampung merupakan sebuah serangan yang laten terhadap Pancasila. dampak yang timbul dari adanya pasar modern ini, Yang paling kelihatan adalah Hilangnya budaya tawar menawar masyarakat sehingga menjadikan masyarakat itu menjadi masyarakat individualis, hal ini tentunya bertentangan dengan Pancasila.
Ketiga, Pada tulisan lainnya saya membaca pemerintah dengan sengaja memberikan leluasa kepada salah sebuah ormas yang membawa ideologi agama yang sangat - sangat berpotensi menimbulkan konflik dan bertentangan dengan Pancasila. Ibaratnya anak kecil tidaklah mungkin ormas itu bisa berdiri tegak dan besar jika tidak ada yang memeliharanya. hal ini benar saja setelah saya baca disuatu artikel disebutkan ormas itu dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengalihkan isu, pada suatu saat tertentu dibutuhkan mereka akan bergerak dan membuat isu yang besar. karena hal ini dipandang sebagai suatu kasus yang besar karena melibatkan ormas agama maka para pers'pun berlomba - lomba mengangkat topik tersebut di Head Line pagi mereka. Ini suatu bentuk dukungan seorang pemimpin negeri ini terhadap lahirnya ideologi baru yang bisa menggeser nili - nilai Pancasila.  Dan masih banyak lagi contoh - contoh lainnya.... Namun kami (orang - orang PKn) akan selalu melawannya bersama masyarakat lain yang masih mengakui Pancasila sebagai ideologinya.
Itulah gambaran mengenai ketakutan kami akan serangan ideologi - ideologi baru yang berpotensi akan menyerang dan membunuh burung garuda nan gagah berani yang ber'prisai 5 nilai - nilai pancasila. Jika ada lagi yang menyebutkan orang PKn hanya bisa memberikan ceramah moralitas Pancasila saja jawabannya tidak. Kami lebih memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya seperti MTK, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi, dll karena kami memiliki tugas besar untuk membentuk karakter bangsa kepada anak - anak muda yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa ini. 
Masyarakat Indonesia dan Pancasila ibarat Dua sisi Mata uang. Pada sisi yang bergambar burung garuda itulah kita rakyat indonesia sedangkan dibidang yang berisi nominalnya itulah pancasila. Bagaimana jika salah satu bidangnya tidak ada? ya tidak mungkin uang itu akan bernilai, sama saja dengan jika masyarakat indonesia tanpa pancasila maka tidak akan bernilai sebaliknya pancasila tidak akan hidup jika tidak ada masyarakat indonesia.